KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang yang telah memberikan petunjuk
dan bimbingan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat
dengan waktunya. Sholawat beserta salam kami curahkan kepada Nabi Muhammad
SAW. kepada para
sahabat , keluarga, serta tabi’in dan semoga tercurah kepada kita
selaku umatnya.
Dengan
mengucapkan hamdallah kami dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi salah
satu tugas mata kuliah Media Pembelajaran Fisika. Tidak lupa juga
kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan amakalah
ini
Kami
sadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kami
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun agar
pembuatan makalah berikutnya dapat lebih baik. Akhirnya kami berharap semoga
makalah ini bermanfaat bagi kami dan para pembaca.
Yogyakarta,
Maret 2014
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR........................................................................................................1
DAFTAR ISI.......................................................................................................................2
BAB I
PENDAHULUAN.................................................................................................... 3
A. Latar Belakang......................................................................................................... 3
B. Tujuan.......................................................................................................................... 4
BAB II LANDASAN
TEORI................................................................................................. 5
A. Landasan
Teori.........................................................................................................5
B. Manfaat Media Pembelajaran...................................................................................6
BAB III CARA
KERJA MEDIA.........................................................................................7
A. Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar.............................................................. 7
B. Desain Media
Pembelajaran.......................................................................................7
C. Kegiatan
Pendahuluan.............................................................................................8
D. Kegiatan
Inti...........................................................................................................9
E. Kegiatan
Penutup....................................................................................................10
BAB IV
PEMBAHASAN....................................................................................................11
BAB V
PENUTUP..............................................................................................................13
A.
Kesimpulan...............................................................................................................13
B.
Saran.........................................................................................................................13
DAFTAR
PUSTAKA............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sebuah lampu lava adalah tabung
berbentuk dekoratif lampu bohlam yang berisi cairan, berwarna berminyak yang
mengalir ke atas ooke bawah di seluruh ruang lampu dengan cara mengingatkan
lava cair. Sebagai naik cairan dan tenggelam dalam ruang lampu berubah bentuk
dan pecah menjadi butiran dengan berbagai ukuran, memberikan efek psikedelik
dari pola yang selalu berubah. Kredit untuk menciptakan lampu lava diberikan
kepada insinyur Inggris Craven Walker yang, pada akhir tahun 1940an, melihat ookepe
lampu di sebuah pub di Hampshire, Inggris. Versi awal, menurut legenda Walker,
terbuat dari “shaker koktail, kaleng tua dan hal.” Dia membeli fixture yang
berisi cairan dan berangkat untuk membuat sendiri. Walker membentuk Perusahaan
Crestworth di Dorset, Inggris, dan selama 15 tahun berikutnya mencoba untuk
membangun sebuah lampu lava yang lebih baik. Ketika pertama kali dipasarkan
dengan nama Astro Lite di ook-toko Inggris di awal 1960-an, itu bukan sebuah
kesuksesan. Kemudian, di pameran dagang 1965 Jerman, dua pengusaha Amerika
melihat model awal pada layar, dan membeli hak untuk produsen lampu di Amerika
Utara. Di Amerika Serikat, mereka mengubah nama dari Astro Lite, untuk Lampu
Lava Lite jauh hipper dan mulai operasi manufaktur di Chicago. Dengan munculnya
psychedelia dan pop-art kemudian ooke, Walker aneh gimmicky menjadi sebuah
trend utama. Pada saat Walker meninggalkan bisnis pada tahun 1990, ia telah
menjual lebih dari tujuh juta dari ciptaannya. Hari ini, kapal perusahaan lampu
400.000 setahun ke toko-toko di seluruh dunia.
Saat ini, Haggerty Usaha adalah produsen AS hanya Lampu Lava Lite dan mereka
mendistribusikannya secara nasional melalui sejumlah outlet untuk ritel dan
mail.
Dari penjelasan diatas,penulis
berkeinginan untuk membuat lampu lava sederhana tanpa mengeluarkan biaya yang
mahal (ekonomis),mudah dibuat oleh orang banyak, menarik dan dapat digunakan
sebagai media pembelajaran Fisika yang tentunya mempunyai hubungan yang erat
dengan Fisika itu sendiri. Sehingga dapat membuat siswa (mahasiswa) senang dan
merasa tidak membosankan dalam perkuliahan maupun proses belajar mengajar.
B.
Tujuan
Dari penjelasan latar belakang
diatas, maka kita dapat mengambil tujuan dalam pembuatan makalah ini yaitu,
sebagai berikut :
1.
Untuk mengetahui pengertian dari
massa jenis dan hubungan apa dengan lampu lava sederhana ini.
2.
Untuk mengetahui cara membuat
lampu lava sederhana tanpa membutuhkan biaya yang mahal.
3.
Untuk mengetahui prinsip kerja
dari lampu lava sederhana itu.
BAB II
LANDASAN TEORI
A.
Dasar Teori
Lampu lava merupakan pencampuran
alkohol, air, minyak, dan pewarna yang digabung masing-masing secara terpisah.
Pencampuran air dan alkohol ini dapat menyebabkan minyak mengambang dan dapat
membentuk gelembung-gelembung kecil yang berwarna berminyak yang mengalir ke
atas dan ke bawah. Gelembung-gelembung yang berwarna minyak inilah yang disebut
lampu lava. Dalam pembuatan lampu lava
sederhana ini erat kaitannya dengan massa jenis. Sehingga terlebih dahulu kita
harus mengetahui pengertian massa jenis itu sendiri.
Massa jenis merupakan nilai yang menunjukkan besarnya
perbandingan antara massa benda dengan volume benda tersebut, massa jenis suatu
benda bersifat tetap artinya jika ukuran dan bentuk benda diubah massa jenis
benda tidak berubah. misalnya ukurannya diperbesar sehingga baik massa benda
maupun volume benda makin besar. Walaupun kedua besaran yang menunjukan
ukuran benda tersebut makin besar tetapi massa jenisnya tetap, hal ini
disebabkan oleh kenaikan massa benda atau sebaliknya kenaikan volume benda
diikuti secara linier dengan kenaikan volume benda atau massa benda (Kanginan,
2002). Satuan massa jenis dalam 'CGS [centi-gram-sekon]' adalah: gram per sentimeter kubik (g/cm3).1 g/cm3=1000
kg/m3. Massa jenis
air murni adalah 1 g/cm3 atau sama dengan 1000 kg/m3.
Rumus untuk menentukan massa jenis adalah
Dengan :
ρ adalah
massa jenis,
Massa jenis atau kerapatan merupakan karakteristik
mendasar yang dimiliki zat. Rapatan (densitas) adalah sifat fisik dari
materi. Rapatan digunakan untuk membandingkan dua zat yang memiliki
volume yang sama (menempati besaran ruang yang sama, tetapi memiliki massa yang
berbeda). Sebuah objek dengan massa per volume yang lebih besar lebih rapat
daripada objek dengan massa per volume yang lebih kecil. Zat yang kurang
rapat mengapung di atas zat yang lebih rapat (Mariana, Z.T, 2012).
Zat atau materi adalah sesuatu yang memiliki massa dan
menempati ruang. Ada beragam jenis zat, salah satu yang membedakannya
adalah massa jenisnya. Massa jenis adalah pengukuran massa setiap satuan
volume benda. Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar
pula massa setiap volumenya. Massa jenis rata-rata setiap benda merupakan
total massa dibagi dengan total volumenya. Sebuah benda yang memiliki
massa jenis lebih tinggi akan memiliki volume yang lebih rendah dari pada benda
bermassa sama yang memiliki massa jenis lebih rendah (Mariana, Z.T, 2012).
B.
Manfaat Lampu Lava Sedrhana
1.
Siswa diajak untuk berperan aktif dalam pembelajaran.
2.
Siswa dilatih keterampilan dan kekreatifan dalam
membuat alat dengan menggunakan alat sederhana
3.
Media ini dapat melatih siswa membangun kerja sama
yang baik dan bersikap koopertif dengan rekannya.
4.
Siswa dapat belajar secara mandiri karena dituntut untuk
memahami persoalan yang diberikan guru.
5.
Siswa dapat mengenmukakan pendapatnya serta berbagai ilmu
yang ia miliki dengan rekan sekelompoknya saat berdiskusi, bukan saat
memepresentasikan kepada kelompok yang lain didepan kelas.
6.
Agar dapat mengetahui sejauh mana siswa memahami materi
yang di ajarkan dengan secara langsung melakukan evaluasi pembelajran setelah
pelaksanaan.
BAB III
CARA KERJA MEDIA
A.
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Standar Kompetensi
Siswa (mahasiswa) mampu mempraktekkan cara membuat lampu lava sederhana dan
mampu menjelaskan prinsip kerja lampu lava sederhana tersebut dengan
menggunakan pengertian massa jenis itu sendiri.
2. Kompetensi Dasar
Siswa (mahasiswa) dapat menganalisa data dan menyimpulkan hasil percobaan sesuai dengan prinsip kerja dari lampu lava sederhana
tersebut.
B.
Desain Media Pembelajaran
1.
Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang dibutuhkan pada
pembuatan lampu lava sederhana yaitu, sebagai berikut :
a. Botol
bekas
b. Minyak
sayur
c. Air
d. Pewarna
makanan
e. Tablet
alka-seltzer (sejenis tablet vitamin yang berdesis ketika dimasukkan ke dalam
air, bisa diganti dengan tablet vitamin c yang lain) ataupun baking soda.
2.
Langkah-langkah Pembuatan
a.
Isi botol dengan minyak
sayur sampai hampir penuh.
b.
Masukkan
air ke dalam botol (air akan berada di dasar botol)
c.
Teteskan pewarna
makanan (warna apa saja yang anda
inginkan).
d.
Masukkan tablet
alka-seltzer (sehingga tablet turun dan tercampur dengan air) / baking soda.
e.
"Lava" akan
berputar-putar di dalam botol.
Gambar : Percobaan Lampu Lava Sederhana
C.
Kegiatan Pendahuluan
1.
Durasi
Waktu yang digunakan masing-masing kelompok dalam
praktikum ini adalah 1 jam.
2.
Pretest
Memeberikan
pertanyaan pemula kepada siswa agar mempunyai gambaran sebelum memulai
praktikum ini. Contoh : bagaimana pendapat anda mengenai suatu benda yang
mempunyai massa yang besar, apakah berpengaruh terhadap massa jenis benda
tersebut ? berikan alasan anda ?
3.
Cek Alat
Sebelum memulai praktikum hendaknya siswa mengecek alat
dan bahan yang dibutuhkan agar tidak terjadi kekurangan bahan maupun kekurangan
alat yang dibutuhkan, agar praktikum berjalan lancar dan tertib.
4.
Daftar Hadir dan Nama kelompok
a.
Mengecek kehadiran atau absensi siswa
b.
Pembagian kelompok belajar disesuaikan dengan jumlah
siswa yang terdapat dalam kelas. Misalnya jika jumlah siswa 40 maka kita bagi
kelompok menjadi 8 kelompok jadi masing-masing kelompok terdapat 5 siswa. Hal
ini dimaksudkan agar jumlah anggota dalam tiap kelompok tidak terlalu banyak
sehingga pembelajaran lebih efektif.
c.
Sisawa diminta untuk berkumpul dengan kelompoknya
masing-masing.
d.
Memeberikan pengarahan mengenai prinsip kerja dari
lampu lava sederhana.
e.
Diharapkan bagi setiap kelompok agar memahami prinsip
kerja lampu lava sederhana melalui penjelasan dari gurunya, agar memepermudah
proses demonsarasi alat tersebut.
D.
Kegiatan Inti
1.
Setelah siswa diberikan pengarahan prinsip kerja lampu
lava sederhana ini, masing-masing kelompok diharuskan segera fokus terhadap apa
yang akan diamati. Kemudian setiap kelompok mulai menganalisis bagaimana
prinsip kerja lampu lava sederhana tersebut, hingga mendapatkan kesimpulan yang
tepat,benar dan akurat..
2.
Mencari dan mendiskusikan hasil dari percobaan
demonstrasi alat tersebut sesuai kelompoknya masing-masing dan sesuai yang
mereka amati. Setiap siswa diminta aktif dalam mengemukakan pendapat dan hasil
dari kesimpulan yang telah di amati sesuai kelompoknya masing-masing.
3.
Mendemonstrasikan hasil kerja kelompoknya di depan kelas
4.
Perwakilan dari setiap kelompok minimal
satu atau dua orang mempresentasikan hasil kerja kelompoknya di
depan kelas. Setiap kelompok diberi waktu maksimal 5 menit.Hasil presentasi ini
juga termasuk kedalam aspek penilaian kelompok dan individu.
5.
Guru menjelaskan ulang materi. Setelah siswa
mempresentasikan hasil kerja kelompoknya, guru menjelaskan ulang materi
tersebut sebelum beralih ke presentasi berikutnya. Akan tetapi jika materi satu
kelompok dengan kelompok berikutnya sangat berkaitan, maka guru memepersilahkan
presentasi selanjutnya terlebih dahulu kemudian guru menjelaskan materi
sekaligus. Guru menjelaskan ulang materi dengan sejelas-jelasnya agat tidak
terjadi miskonsepsi.
E.
Kegiatan penutup
1.
Guru menyampaikan penilaian keseluruhan dari kegiatan,
baik dari segi kekurangan maupun kelebihannya, serta mengumumkan kelompok yang
terbaik dalam mengikuti demonstrasi tersebut agar memotivasi siswa.
2.
Melakukan evaluasi.
Setelah semua perwakilan kelompok
selesai memepresentasikan hasil kerjanya, lakukan evaluasi untuk mengecek
pemahaman siswa terhadap materi yang diajarka. Evaluasi ini berupa free test
dan menjadi aspek penilaian individu.
3.
Jika kegiatan tidak sesuai dalam satu kali pertemuan,
maka kegiatan dilanjutkan pada pertemuan berikutnya dengan menngatur waktu
seefisien mungkin.
BAB IV
PEMBAHASAN
Karena
tablet Alka-Seltzer / baking soda terkena air, maka akan bereaksi dan
menghasilkan gelembung karbon dioksida (sama halnya ketika kita mencampur cuka
dengan soda kue). gelembung karbon dioksida tersebut membuat air pada dasar
botol terangkat ke atas. ketika sampai ke permukaan, gas karbon dioksida
terlepas dan menyebabkan air yang tadinya berada di atas, menjadi turun kembali
ke dasar botol. percobaan ini bisa diulang tergantung banyaknya tablet / baking
soda yang dimasukkan. meskipun percobaan ini cara kerjanya berbeda dengan lampu
lava yang memanfaatkan panas, tetapi percobaan ini memberikan efek yang hampir
sama dengan lampu lava. Dalam percobaan
ini minyak sayur mengapung jika dimasukkan kedalam air, hal ini dikarenakan
massa jenis air lebih besar dari pada minyak sayur.
Sebenarnya air dan minyak adalah dua molekul yang tak pernah menyatu bila
berada di satu tempat yang sama. Sebab, molekul air lebih berat ketimbang
minyak. Akibatnya, minyak akan tampak mengapung di atas permukaan air.
Namun kondisi itu dapat disiasati dengan menambahkan pewarna makanan. Yang akhirnya, berat jenis air dan minyak sama berat dan dapat menyatu. Selain pewarna makanan, bubuk deterjen juga dapat membuat air dan minyak menyatu. Mengapa bisa demikian? Karena pewarna makanan dan deterjen memiliki emulsi (zat yang bersifat cair dan padat) yang dapat berubah sebagai penyeimbang/penyerap molekul satu zat yang dominan.
Namun kondisi itu dapat disiasati dengan menambahkan pewarna makanan. Yang akhirnya, berat jenis air dan minyak sama berat dan dapat menyatu. Selain pewarna makanan, bubuk deterjen juga dapat membuat air dan minyak menyatu. Mengapa bisa demikian? Karena pewarna makanan dan deterjen memiliki emulsi (zat yang bersifat cair dan padat) yang dapat berubah sebagai penyeimbang/penyerap molekul satu zat yang dominan.
Pada percobaan ini, minyak tetap berada di atas air karena minyak lebih
ringan dari air atau kurang padat dibandingkan dengan air. Minyak dan air tidak
bercampur karena adanya polaritas antarmolekul (gaya tarik
antarmolekul).Polaritas molekul berarti molekul air tertarik ke molekul minyak
lainnya. Tetapi struktur dari dua molekul tersebut tidak memungkinkan mereka
untuk bersatu.Ketika potongan tablet
tengelam ke bagian bawah dan mulai larut serta menimbulkan gas, gas
tersebut naik dan mengambil beberapa bagian air. Ketika gumpalan air tersebut
mencapai ke atas, gas dari tablet kemudian melarikan diri dan pergi kebagian
bawah air.
Gambar : Lampu Lava Modern
Seperti yang
terlihat pada gambar di atas, di dalam tabung terdapat dua jenis zat. zat yang
pertama berupa cairan (yang lebih renggang), dan zat pada dasar tabung yang
merupakan senyawa lilin yang lebih solid dibandingkan cairan di sekelilingnya.
ketika lampu dinyalakan, panas dari lampu akan mencairkan senyawa lilin padat sehingga senyawa tersebut mencair. pada saat senyawa lilin mencair kerapatannya menjadi lebih rendah dibandingkan dengan cairan di sekelilingnya. karena kerapatan menjadi lebih rendah, maka senyawa lilin tersebut naik ke atas permukaan tabun.
ketika lampu dinyalakan, panas dari lampu akan mencairkan senyawa lilin padat sehingga senyawa tersebut mencair. pada saat senyawa lilin mencair kerapatannya menjadi lebih rendah dibandingkan dengan cairan di sekelilingnya. karena kerapatan menjadi lebih rendah, maka senyawa lilin tersebut naik ke atas permukaan tabun.
Pada saat
berada di atas tabung senyawa lilin cair ini menjadi lebih dingin karena jauh
dari sumber panas (tetapi tidak menjadi padat seperti semula). setelah menjadi
lebih dingin maka kerapatannya lebih tinggi yang menyebabkan senyawa lilin cair
tersebut turun kembali ke dasar tabung.
Peristiwa
tersebut terjadi berulang-ulang sehingga terlihat senyawa lilin tersebut
bergerak naik turun. Prinsip ini mungkin cukup sederhana, namun sebenarnya
cukup rumit untuk menyeimbangkan elemen senyawa, sumber panas, dan ukuran
tabung lampu lava sehingga gumpalan dapat bergerak naik turun dan menimbulkan
efek yang artistik.
BAB V
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Prinsip kerja dari pembuatan
lampu lava sederhana ini adalah ketika tablet
Alka-Seltzer / baking soda terkena air, maka akan bereaksi dan menghasilkan
gelembung karbon dioksida (sama halnya ketika kita mencampur cuka dengan soda
kue). gelembung karbon dioksida tersebut membuat air pada dasar botol terangkat
ke atas. ketika sampai ke permukaan, gas karbon dioksida terlepas dan
menyebabkan air yang tadinya berada di atas, menjadi turun kembali ke dasar
botol. percobaan
ini bisa diulang tergantung banyaknya tablet / baking soda yang dimasukkan.
meskipun percobaan ini cara kerjanya berbeda dengan lampu lava yang
memanfaatkan panas, tetapi percobaan ini memberikan efek yang hampir sama
dengan lampu lava.
B.
SARAN
Hendaknya mahasiswa maupun
siswa-siswi lebih kreatif dan inovatif dalam melakukan percobaan apapun. Karena
tanpa kita sadari setiap kejadian atau fenomena dalam alam semesta erat
kaitannya dengan ilmu fisika dan fisika sendiri tanpa percobaan ataupun
eksperimen sangatlah tidak lengkap.
DAFTAR
PUSTAKA
Kanginan,
Marthen. 2002. Fisika Untuk SMA/MA Kelas
X. Jakarta : Penerbit Erlangga
Kanginan,
Marthen. 1996. Fisika SMA. Jakarta : Penerbit
Erlangga
Kak,mau bertanya..apakah gelembung langsung terjadi atau butuh seharian dan menunggu?
BalasHapusWah wah wah
BalasHapusterimaka sih ya kak
BalasHapusWhat is your favorite casino? - Dr. MD
BalasHapusWhat is your favorite 밀양 출장샵 casino? 정읍 출장안마 a player would probably win $150k a month or two and 동해 출장샵 earn an estimated $10k on 상주 출장마사지 slots. It is a common 충청북도 출장샵 theme when