Kamis, 08 Mei 2014

LAMPU LAVA SEDERHANA



KATA PENGANTAR

            Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang yang telah memberikan petunjuk dan bimbingan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat dengan waktunya. Sholawat beserta salam kami curahkan kepada Nabi Muhammad SAW. kepada para sahabat , keluarga,  serta tabi’in dan semoga tercurah kepada kita selaku umatnya.
            Dengan mengucapkan hamdallah kami dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Media Pembelajaran Fisika. Tidak  lupa juga kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan amakalah ini
            Kami sadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun agar pembuatan makalah berikutnya dapat lebih baik. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kami dan para pembaca.


Yogyakarta, Maret 2014

Penulis





                                                                                                            

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................1
DAFTAR ISI.......................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................... 3
A.    Latar Belakang......................................................................................................... 3
B.     Tujuan.......................................................................................................................... 4
BAB II LANDASAN TEORI................................................................................................. 5
A.    Landasan Teori.........................................................................................................5
B.     Manfaat Media Pembelajaran...................................................................................6
BAB III CARA KERJA MEDIA.........................................................................................7
A.    Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.............................................................. 7
B.     Desain Media Pembelajaran.......................................................................................7
C.     Kegiatan Pendahuluan.............................................................................................8
D.    Kegiatan Inti...........................................................................................................9
E.     Kegiatan Penutup....................................................................................................10
BAB IV PEMBAHASAN....................................................................................................11
BAB V PENUTUP..............................................................................................................13
A.    Kesimpulan...............................................................................................................13
B.     Saran.........................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................
                                                                 



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Sebuah lampu lava adalah tabung berbentuk dekoratif lampu bohlam yang berisi cairan, berwarna berminyak yang mengalir ke atas ooke bawah di seluruh ruang lampu dengan cara mengingatkan lava cair. Sebagai naik cairan dan tenggelam dalam ruang lampu berubah bentuk dan pecah menjadi butiran dengan berbagai ukuran, memberikan efek psikedelik dari pola yang selalu berubah. Kredit untuk menciptakan lampu lava diberikan kepada insinyur Inggris Craven Walker yang, pada akhir tahun 1940an, melihat ookepe lampu di sebuah pub di Hampshire, Inggris. Versi awal, menurut legenda Walker, terbuat dari “shaker koktail, kaleng tua dan hal.” Dia membeli fixture yang berisi cairan dan berangkat untuk membuat sendiri. Walker membentuk Perusahaan Crestworth di Dorset, Inggris, dan selama 15 tahun berikutnya mencoba untuk membangun sebuah lampu lava yang lebih baik. Ketika pertama kali dipasarkan dengan nama Astro Lite di ook-toko Inggris di awal 1960-an, itu bukan sebuah kesuksesan. Kemudian, di pameran dagang 1965 Jerman, dua pengusaha Amerika melihat model awal pada layar, dan membeli hak untuk produsen lampu di Amerika Utara. Di Amerika Serikat, mereka mengubah nama dari Astro Lite, untuk Lampu Lava Lite jauh hipper dan mulai operasi manufaktur di Chicago. Dengan munculnya psychedelia dan pop-art kemudian ooke, Walker aneh gimmicky menjadi sebuah trend utama. Pada saat Walker meninggalkan bisnis pada tahun 1990, ia telah menjual lebih dari tujuh juta dari ciptaannya. Hari ini, kapal perusahaan lampu 400.000 setahun ke toko-toko di seluruh dunia. Saat ini, Haggerty Usaha adalah produsen AS hanya Lampu Lava Lite dan mereka mendistribusikannya secara nasional melalui sejumlah outlet untuk ritel dan mail.

Dari penjelasan diatas,penulis berkeinginan untuk membuat lampu lava sederhana tanpa mengeluarkan biaya yang mahal (ekonomis),mudah dibuat oleh orang banyak, menarik dan dapat digunakan sebagai media pembelajaran Fisika yang tentunya mempunyai hubungan yang erat dengan Fisika itu sendiri. Sehingga dapat membuat siswa (mahasiswa) senang dan merasa tidak membosankan dalam perkuliahan maupun proses belajar mengajar.

B.     Tujuan
Dari penjelasan latar belakang diatas, maka kita dapat mengambil tujuan dalam pembuatan makalah ini yaitu, sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui pengertian dari massa jenis dan hubungan apa dengan lampu lava sederhana ini.
2.      Untuk mengetahui cara membuat lampu lava sederhana tanpa membutuhkan biaya yang mahal.
3.      Untuk mengetahui prinsip kerja dari lampu lava sederhana itu.





















BAB II
LANDASAN TEORI

A.    Dasar Teori

Lampu lava merupakan pencampuran alkohol, air, minyak, dan pewarna yang digabung masing-masing secara terpisah. Pencampuran air dan alkohol ini dapat menyebabkan minyak mengambang dan dapat membentuk gelembung-gelembung kecil yang berwarna berminyak yang mengalir ke atas dan ke bawah. Gelembung-gelembung yang berwarna minyak inilah yang disebut lampu lava. Dalam pembuatan lampu lava sederhana ini erat kaitannya dengan massa jenis. Sehingga terlebih dahulu kita harus mengetahui pengertian massa jenis itu sendiri.
Massa jenis merupakan nilai yang menunjukkan besarnya perbandingan antara massa benda dengan volume benda tersebut, massa jenis suatu benda bersifat tetap artinya jika ukuran dan bentuk benda diubah massa jenis benda tidak berubah. misalnya ukurannya diperbesar sehingga baik massa benda maupun volume benda makin besar.  Walaupun kedua besaran yang menunjukan ukuran benda tersebut makin besar tetapi massa jenisnya tetap, hal ini disebabkan oleh kenaikan massa benda atau sebaliknya kenaikan volume benda diikuti secara linier dengan kenaikan volume benda atau massa benda (Kanginan, 2002). Satuan massa jenis dalam 'CGS [centi-gram-sekon]' adalah: gram per sentimeter kubik (g/cm3).1 g/cm3=1000 kg/m3. Massa jenis air murni adalah 1 g/cm3 atau sama dengan 1000 kg/m3.

Rumus untuk menentukan massa jenis adalah
Dengan :
ρ adalah massa jenis,
m adalah massa,
V adalah volume.
Massa jenis atau kerapatan merupakan karakteristik mendasar yang dimiliki zat.  Rapatan (densitas) adalah sifat fisik dari materi.  Rapatan digunakan untuk membandingkan dua zat yang memiliki volume yang sama (menempati besaran ruang yang sama, tetapi memiliki massa yang berbeda). Sebuah objek dengan massa per volume yang lebih besar lebih rapat daripada objek dengan massa per volume yang lebih kecil.  Zat yang kurang rapat mengapung di atas zat yang lebih rapat (Mariana, Z.T, 2012).
Zat atau materi adalah sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang.  Ada beragam jenis zat, salah satu yang membedakannya adalah massa jenisnya.  Massa jenis adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda.  Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap volumenya.  Massa jenis rata-rata setiap benda merupakan total massa dibagi dengan total volumenya.  Sebuah benda yang memiliki massa jenis lebih tinggi akan memiliki volume yang lebih rendah dari pada benda bermassa sama yang memiliki massa jenis lebih rendah (Mariana, Z.T, 2012).

B.     Manfaat Lampu Lava Sedrhana
1.      Siswa diajak untuk berperan aktif dalam pembelajaran.
2.       Siswa dilatih keterampilan dan kekreatifan dalam membuat alat dengan menggunakan alat sederhana
3.       Media ini dapat melatih siswa membangun kerja sama yang baik dan bersikap koopertif dengan rekannya.
4.      Siswa dapat belajar secara mandiri karena dituntut untuk memahami persoalan yang diberikan guru.
5.      Siswa dapat mengenmukakan pendapatnya serta berbagai ilmu yang ia miliki dengan rekan sekelompoknya saat berdiskusi, bukan saat memepresentasikan kepada kelompok yang lain didepan kelas.
6.      Agar dapat mengetahui sejauh mana siswa memahami materi yang di ajarkan dengan secara langsung melakukan evaluasi pembelajran setelah pelaksanaan.



BAB III
CARA KERJA MEDIA

A.    Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

1.      Standar Kompetensi
Siswa (mahasiswa) mampu mempraktekkan cara membuat lampu lava sederhana dan mampu menjelaskan prinsip kerja lampu lava sederhana tersebut dengan menggunakan pengertian massa jenis itu sendiri.

2.      Kompetensi Dasar
Siswa (mahasiswa) dapat menganalisa data dan menyimpulkan hasil percobaan sesuai dengan prinsip kerja dari lampu lava sederhana tersebut.

B.     Desain Media Pembelajaran

1.      Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang dibutuhkan pada pembuatan lampu lava sederhana yaitu, sebagai berikut :
a.       Botol bekas
b.      Minyak sayur
c.       Air
d.      Pewarna makanan
e.       Tablet alka-seltzer (sejenis tablet vitamin yang berdesis ketika dimasukkan ke dalam air, bisa diganti dengan tablet vitamin c yang lain) ataupun baking soda.

2.      Langkah-langkah Pembuatan
a.       Isi botol dengan minyak sayur sampai hampir penuh.
b.      Masukkan air ke dalam botol (air akan berada di dasar botol)
c.       Teteskan pewarna makanan (warna apa saja yang anda inginkan).
d.      Masukkan tablet alka-seltzer (sehingga tablet turun dan tercampur dengan air) / baking soda.
e.       "Lava" akan berputar-putar di dalam botol.
Gambar : Percobaan Lampu Lava Sederhana

C.    Kegiatan Pendahuluan

1.      Durasi
Waktu yang digunakan masing-masing kelompok dalam praktikum ini adalah 1 jam.

2.      Pretest
Memeberikan pertanyaan pemula kepada siswa agar mempunyai gambaran sebelum memulai praktikum ini. Contoh : bagaimana pendapat anda mengenai suatu benda yang mempunyai massa yang besar, apakah berpengaruh terhadap massa jenis benda tersebut ? berikan alasan anda ?

3.      Cek Alat
Sebelum memulai praktikum hendaknya siswa mengecek alat dan bahan yang dibutuhkan agar tidak terjadi kekurangan bahan maupun kekurangan alat yang dibutuhkan, agar praktikum berjalan lancar dan tertib.

4.      Daftar Hadir dan Nama kelompok
a.       Mengecek kehadiran atau absensi siswa
b.      Pembagian kelompok belajar disesuaikan dengan jumlah siswa yang terdapat dalam kelas. Misalnya jika jumlah siswa 40 maka kita bagi kelompok menjadi 8 kelompok jadi masing-masing kelompok terdapat 5 siswa. Hal ini dimaksudkan agar jumlah anggota dalam tiap kelompok tidak terlalu banyak sehingga pembelajaran lebih efektif.
c.       Sisawa diminta untuk berkumpul dengan kelompoknya masing-masing.
d.       Memeberikan pengarahan mengenai prinsip kerja dari lampu lava sederhana.
e.       Diharapkan bagi setiap kelompok agar memahami prinsip kerja lampu lava sederhana melalui penjelasan dari gurunya, agar memepermudah proses demonsarasi alat tersebut.

D.    Kegiatan Inti
1.      Setelah siswa diberikan pengarahan prinsip kerja lampu lava sederhana ini, masing-masing kelompok diharuskan segera fokus terhadap apa yang akan diamati. Kemudian setiap kelompok mulai menganalisis bagaimana prinsip kerja lampu lava sederhana tersebut, hingga mendapatkan kesimpulan yang tepat,benar dan akurat..
2.      Mencari dan mendiskusikan hasil dari percobaan demonstrasi alat tersebut sesuai kelompoknya masing-masing dan sesuai yang mereka amati. Setiap siswa diminta aktif dalam mengemukakan pendapat dan hasil dari kesimpulan yang telah di amati sesuai kelompoknya masing-masing.
3.      Mendemonstrasikan hasil kerja kelompoknya di depan kelas
4.      Perwakilan dari setiap kelompok minimal satu  atau dua orang mempresentasikan hasil kerja kelompoknya di depan kelas. Setiap kelompok diberi waktu maksimal 5 menit.Hasil presentasi ini juga termasuk kedalam aspek penilaian kelompok dan individu.
5.      Guru menjelaskan ulang materi. Setelah siswa mempresentasikan hasil kerja kelompoknya, guru menjelaskan ulang materi tersebut sebelum beralih ke presentasi berikutnya. Akan tetapi jika materi satu kelompok dengan kelompok berikutnya sangat berkaitan, maka guru memepersilahkan presentasi selanjutnya terlebih dahulu kemudian guru menjelaskan materi sekaligus. Guru menjelaskan ulang materi dengan sejelas-jelasnya agat tidak terjadi miskonsepsi.
E.     Kegiatan penutup
1.      Guru menyampaikan penilaian keseluruhan dari kegiatan, baik dari segi kekurangan maupun kelebihannya, serta mengumumkan kelompok yang terbaik dalam mengikuti demonstrasi tersebut agar memotivasi siswa.
2.      Melakukan evaluasi.
Setelah semua perwakilan kelompok selesai memepresentasikan hasil kerjanya, lakukan evaluasi untuk mengecek pemahaman siswa terhadap materi yang diajarka. Evaluasi ini berupa free test dan menjadi aspek penilaian individu.
3.      Jika kegiatan tidak sesuai dalam satu kali pertemuan, maka kegiatan dilanjutkan pada pertemuan berikutnya dengan menngatur waktu seefisien mungkin.






















BAB IV
PEMBAHASAN

Karena tablet Alka-Seltzer / baking soda terkena air, maka akan bereaksi dan menghasilkan gelembung karbon dioksida (sama halnya ketika kita mencampur cuka dengan soda kue). gelembung karbon dioksida tersebut membuat air pada dasar botol terangkat ke atas. ketika sampai ke permukaan, gas karbon dioksida terlepas dan menyebabkan air yang tadinya berada di atas, menjadi turun kembali ke dasar botol. percobaan ini bisa diulang tergantung banyaknya tablet / baking soda yang dimasukkan. meskipun percobaan ini cara kerjanya berbeda dengan lampu lava yang memanfaatkan panas, tetapi percobaan ini memberikan efek yang hampir sama dengan lampu lava. Dalam percobaan ini minyak sayur mengapung jika dimasukkan kedalam air, hal ini dikarenakan massa jenis air lebih besar dari pada minyak sayur. Sebenarnya air dan minyak adalah dua molekul yang tak pernah menyatu bila berada di satu tempat yang sama. Sebab, molekul air lebih berat ketimbang minyak. Akibatnya, minyak akan tampak mengapung di atas permukaan air.
Namun kondisi itu dapat disiasati dengan menambahkan pewarna makanan. Yang akhirnya, berat jenis air dan minyak sama berat dan dapat menyatu. Selain pewarna makanan, bubuk deterjen juga dapat membuat air dan minyak menyatu. Mengapa bisa demikian? Karena pewarna makanan dan deterjen memiliki emulsi (zat yang bersifat cair dan padat) yang dapat berubah sebagai penyeimbang/penyerap molekul satu zat yang dominan.
Pada percobaan ini, minyak tetap berada di atas air karena minyak lebih ringan dari air atau kurang padat dibandingkan dengan air. Minyak dan air tidak bercampur karena adanya polaritas antarmolekul (gaya tarik antarmolekul).Polaritas molekul berarti molekul air tertarik ke molekul minyak lainnya. Tetapi struktur dari dua molekul tersebut tidak memungkinkan mereka untuk bersatu.Ketika potongan tablet  tengelam ke bagian bawah dan mulai larut serta menimbulkan gas, gas tersebut naik dan mengambil beberapa bagian air. Ketika gumpalan air tersebut mencapai ke atas, gas dari tablet kemudian melarikan diri dan pergi kebagian bawah air.
Gambar  : Lampu Lava Modern

Seperti yang terlihat pada gambar di atas, di dalam tabung terdapat dua jenis zat. zat yang pertama berupa cairan (yang lebih renggang), dan zat pada dasar tabung yang merupakan senyawa lilin yang lebih solid dibandingkan cairan di sekelilingnya.
ketika lampu dinyalakan, panas dari lampu akan mencairkan senyawa lilin padat sehingga senyawa tersebut mencair. pada saat senyawa lilin mencair kerapatannya menjadi lebih rendah dibandingkan dengan cairan di sekelilingnya. karena kerapatan menjadi lebih rendah, maka senyawa lilin tersebut naik ke atas permukaan tabun.
Pada saat berada di atas tabung senyawa lilin cair ini menjadi lebih dingin karena jauh dari sumber panas (tetapi tidak menjadi padat seperti semula). setelah menjadi lebih dingin maka kerapatannya lebih tinggi yang menyebabkan senyawa lilin cair tersebut turun kembali ke dasar tabung.
Peristiwa tersebut terjadi berulang-ulang sehingga terlihat senyawa lilin tersebut bergerak naik turun. Prinsip ini mungkin cukup sederhana, namun sebenarnya cukup rumit untuk menyeimbangkan elemen senyawa, sumber panas, dan ukuran tabung lampu lava sehingga gumpalan dapat bergerak naik turun dan menimbulkan efek yang artistik.

BAB V
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Prinsip kerja dari pembuatan lampu lava sederhana ini adalah ketika tablet Alka-Seltzer / baking soda terkena air, maka akan bereaksi dan menghasilkan gelembung karbon dioksida (sama halnya ketika kita mencampur cuka dengan soda kue). gelembung karbon dioksida tersebut membuat air pada dasar botol terangkat ke atas. ketika sampai ke permukaan, gas karbon dioksida terlepas dan menyebabkan air yang tadinya berada di atas, menjadi turun kembali ke dasar botol. percobaan ini bisa diulang tergantung banyaknya tablet / baking soda yang dimasukkan. meskipun percobaan ini cara kerjanya berbeda dengan lampu lava yang memanfaatkan panas, tetapi percobaan ini memberikan efek yang hampir sama dengan lampu lava.

B.     SARAN
Hendaknya mahasiswa maupun siswa-siswi lebih kreatif dan inovatif dalam melakukan percobaan apapun. Karena tanpa kita sadari setiap kejadian atau fenomena dalam alam semesta erat kaitannya dengan ilmu fisika dan fisika sendiri tanpa percobaan ataupun eksperimen sangatlah tidak lengkap.













DAFTAR PUSTAKA

Kanginan, Marthen. 2002. Fisika Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Penerbit Erlangga
Kanginan, Marthen. 1996. Fisika SMA. Jakarta : Penerbit Erlangga

4 komentar:

  1. Kak,mau bertanya..apakah gelembung langsung terjadi atau butuh seharian dan menunggu?

    BalasHapus
  2. What is your favorite casino? - Dr. MD
    What is your favorite 밀양 출장샵 casino? 정읍 출장안마 a player would probably win $150k a month or two and 동해 출장샵 earn an estimated $10k on 상주 출장마사지 slots. It is a common 충청북도 출장샵 theme when

    BalasHapus