MAKALAH FILSAFAT SAINS
PERKEMBANGAN FILSAFAT
SAINS PADA JAMAN KUNO
Disusun
oleh:
1. I
Ketut Agus Putra Dana (
2012 005 007 )
2. Gusten
Umbu Deta ( 2012 005 022 )
3. Pujiyanto (
2012 005 025 )
4. Diana
Fahmi (
2012 005 026 )
5. Ika
Sudarti ( 2012 005 036 )
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNINERSITAS
SARJANAWIYATA TAMANSISWA
YOGYAKARTA
2014
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Perkembangan ilmu dari masa ke masa semakin maju. Dalam hal ini
perkembangan yang juga ikut berkembang adalah ilmu filsafat. Dari zaman dahulu
keilmuan sudah memiliki posisi serta peranan yang penting dalam kehidupan
manusia dan peradabannya. Keilmuan pun juga memiliki sejarah yang panjang dan
tidak instan dalam proses pembentukannya. Membahas tentang kelahiran dan
perkembangan filsafat pada awal kemunculannya tidak dapat dipisahkan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan yang kemunculannya di awali pada masa Yunani
Kuno. Dalam sejarahnya filsafat yunani dianggap sebagai induk dari filsafat
barat, karena dunia barat (Eropa Barat) dalam pemikirannya mengacu pada
Yunani.Pada masa itu ada keterangan-keterangan tentang terjadinya alam semesta
dan makhluk hidup di dalamnya, akan tetapi keterangan ini berdasarkan
kepercayaan ataupun mitos mitos yang memang menjadi kepercayaan bangsa Yunani
masa itu. Para ahli pun merasa kurang yakin dan puas sehingga melakukan
penelitian penelitian untuk mencari kebenaran.
Seringkali masalah filsafat hanya dapat dipahami jika melihat
kembali tentang perkembangan sejarahnya. Ahli-ahli besar seperti Aristoteles,
Thales, Plato pun hanya dapat dimengerti dari aliran-aliran yang ada sebelum
mereka. Aliran yang satu biasanya merupakan reaksi dari aliran lain. Filsafat
dan Ilmu yang dikenal di dunia Barat Dewasa ini berasal dari zaman Yunani.
B.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana karakteristik
pemikiran bangsa Yunani kuno, tokoh-tokoh yang ada pada masa
itu serta pemikiran pemikiran para tokohnya?
2. Faktor-faktor yang
mempengaruhi pemikiran-pemikirn bangsa Yunani Kuno dalam perkembangan filsafat
sains pada zaman itu ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Singkat
Filsafat Yunani
Masyarakat Yunani yang hidup pada abad ke-6 SM mempunyai sistem
kepercayaan yang bersumber dari mitos ataupun cerita cerita kuno. Sehingga
pemikiran secara logis tidak berlaku pada masa itu, yang berlaku hanya
kebenaran yang bersumber dari mitos saja.
Setelah abad ke-6 SM muncul ahli ahli atau pemikir yang menentang
adanya kepercayaan akan mitos-mitos. Mereka menuntut adanya pemecahan misteri
mengenai sejarah perkembangan semesta ini dan jawabannya dapat diterima akal.
Keadaan itu berkembang dan mulai beralih dari gaya pemikiran atau kepercayaan
akan mitos-mitos atau mitologi. Dengan munculnya faham atau pemikiran para ahli
tersebut, kemudian banyak bermunculan orang-orang yang mencoba untuk membuat
konsep konsep yang berdasarkan akal pikiran yang rasional. Maka denag adanya
keadaan tersebut munculah peristiwa ajaib The Greek Miracle yang artinya
dapat dijadikan sebagai landasan peradaban dunia.
Periode yunani kuno ini lazim disebut periode filsafat alam.
Karena dimasa itu lahir beberapa pemikir ilmu serta hasil pemikirannya yang
menjadi acuan bangsa bangsa lain. dimana arah dan perhatian pemikirannya kepada
apa yang diamati sekitarnya.mereka membuat pertanyaan-pertanyaan tentang gejala
alam yang bersifat filsafati (berdasarkan akal pikir) dan tidak berdasarkan
pada mitos.
B. Karakteristik Pemikiran
Masa Yunani Kuno
Pada masa Yunani Kuno perkembangan pada bidang ilmu masih
terpengaruh dengan mitos-mitos. Dan sama hal nya dengan para ahli, pemikiran
mereka masih di dominasi agama alam. yaitu pada masa Thales (640-545 SM), yang
menyatakan bahwa esensi segala sesuatu adalah air, belum murni bersifat
rasional. Argumen Thales masih dipengaruhi kepercayaan pada mitos Yunani.
Demikian juga Phitagoras(572-500 SM) belum murni rasional. Ordonya yang
mengharamkan makan biji kacang menunjukkan bahwa ia masih dipengaruhi mitos.
Jadi, dapat dikatakan bahwa agama alam bangsa Yunani masih dipengaruhi misteri
yang membujuk pengikutnya, sehingga dapat disimpulkan bahwa mitos bangsa Yunani
bukanlah agama yang berkualitas tinggi. Secara umum dapat dikatakan, para
filosof pra-Socrates berusaha membebaskan diri dari belenggu mitos dan agama
asalnya. Sokrates menyumbangkan teknik kebidanan (maieutika tekhne) dalam
berfilsafat. Bertolak dari pengalaman konkrit, melalui dialog seseorang diajak
Sokrates (sebagai sang bidan) untuk “melahirkan” pengetahuan akan kebenaran
yang dikandung dalam batin orang itu. Dengan demikian Sokrates meletakkan dasar
bagi pendekatan deduktif. Pemikiran Sokrates dibukukan oleh Plato, muridnya.
Hidup pada masa yang sama dengan mereka yang menamakan diri sebagai “sophis”
(“yang bijaksana dan berapengetahuan”), Sokrates lebih berminat pada masalah
manusia dan tempatnya dalam masyarakat, dan bukan pada kekuatan-kekuatan yang
ada dibalik alam raya ini (para dewa-dewi mitologi Yunani). Pada masa Yunani
Kuno berkembang pemikiran mengenai mencintai kebenaran/pengetahuan yang
merupakan awal proses manusia mau menggunakan daya pikirnya, sehingga dia mampu
membedakan mana yang riil mana yang ilusi.
Orang Yunani awalnya sangat percaya npada dongeng-dongeng, mitos
maupun takhyul, tetapi lama kelamaan mereka mampu keluar dari pengaruh mitologi
dan mendapatkan dasar pengetahuan ilmiah. Karena manusia selalu berhadapan
dengan alam yang begitu luas dan penuh misteri, timbul rasa ingin mengetahui
rahasia alam itu, sehingga filosof alam berkembang pertama kali. Periode
filsafat Yunani merupakan periode sangat penting karena terjadi perubahan pola
fikir manusia dari mitosentris menjadi logosentris.Pola pikir mitosentris yaitu
pola pikir masyarakat yang sangat mengandalkan mitos untuk menjelaskan fenomena
alam. Zaman ini berlangsung dari abad 6 M sampai dengan sekitar abad 6 M. Zaman
ini menggunakan sikap ‘’aninquiring attitude (suatu sikap yang senang
menyelidiki sesuatu secara kritis)’’, dan tidak menerima pengalaman yang
didasarkan pada sikap ‘’receptve attitude mind (sikap menerima
segitu saja)’’. Sehingga pada zaman ini filsafat tumbuh dengan subur. Yunani
mencapai puncak kejayaannya atau zaman keemasannya (zaman Hellenisme).
C. Tokoh - Tokoh Pada Zaman Yunani Kuno
Dalam perkembangan ilmu pengetahuan tentu ada
ahli ahli pencetus yang membawa perubahan tersebut. Tokoh-tokoh berpengaruh
yang memiliki peranan penting dalam menciptakan konsep-konsep baru di bidang
ilmu pengetahuan. Di sini di jelaskan tokoh tokoh yang berjaya di masa Yunani
Kuno dan hasil pemikiran pemikirannya.
1.
THALES
Thales lahir di Miletus pada tahun 625-546 SM.Ia diberi gelar
sebagai bapak filsafat ,karena Ia adalah orang yang mula-mula berfilsafat.Gelar
itu diberikan kepada Thales ,karena ia mengajukan pertanyaan tentang “Apa
sebenarnya bahan alam semesta ini?’ (Mayer,1950 : 18 ) ,padahal pertanyaan ini
amatlah mendasar,dari pertanyaan ini saja ia dapat mengangkat namanya menjadi
filosof pertama.Thales sebagai salah satu dari tujuh orang yang bijaksana (Seven
Wise Men of Greece). Salah satu jasanya yang besar adalah
meramal gerhana matahari pada tahun 585 SM.
Hasil pemikiran Thales yang terkenal adalah berpendapat bahwa
dasar pertama atau intisari alam ialah air. Thales mengembangkan filsafat alam
kosmologi yang mempertanyakan asal mula, sifat dasar dan struktur komposisi
daria alam semesta. Sebagai ilmuwan pada masa itu ia mempelajari magnetisme dan
listrik yang merupakan pokok soal fisika. Juga mengembangkan astronomi dan
matematika dengan mengemukakan pendapat, bahwa bulan bersinar karena
memantulkan cahaya matahari. Thales (624-545 SM) dari Melitas, adalah filsuf
pertama sebelum masa Socrates. Menurutnya zat utama yang menjadi dasar segala
materi adalag air. Pada masanya, ia menjadi filusuf yang mempertanyakan
isi dasar alam.
Di sini dijelaskan pula hasil hasil pemikirannya yang membawa
pengaruh dan perubahan yang besar dalam bidang ilmu pengetahuan:
Air sebagai Prinsip
Dasar Segala Sesuatu
Thales menyatakan bahwa air adalah prinsip dasar (dalam bahasa Yunani arche) segala sesuatu. Air menjadi pangkal, pokok, dan dasar dari
segala-galanya yang ada di alam semesta. Berkat kekuatan dan daya kreatifnya
sendiri, tanpa ada sebab-sebab di luar dirinya, air mampu tampil dalam segala
bentuk, bersifat mantap, dan tak terbinasakan. Argumentasi Thales terhadap
pandangan tersebut adalah bagaimana bahan makanan semua makhluk hidup
mengandung air dan bagaimana semua makhluk hidup juga memerlukan air untuk
hidup. Selain itu, air adalah zat yang dapat berubah-ubah bentuk (padat, cair,
dan gas) tanpa menjadi berkurang. Selain itu, ia juga mengemukakan pandangan
bahwa bumi terletak di atas air. Bumi dipandang sebagai bahan yang satu kali
keluar dari laut dan kemudian terapung-apung di atasnya.
Pandangan tentang Jiwa
Thales berpendapat bahwa segala sesuatu di jagat raya memiliki
jiwa. Jiwa tidak hanya terdapat di dalam benda hidup tetapi juga benda mati.
Teori tentang materi yang berjiwa ini disebut hylezoisme.
Argumentasi Thales didasarkan pada magnet yang dikatakan memiliki jiwa karena
mampu menggerakkan besi.
Teorema Thales
Di dalam geometri, Thales dikenal karena menyumbangkan apa yang
disebut teorema Thales, kendati belum tentu seluruhnya merupakan buah pikiran
aslinya. Teorema Thales berisi sebagai berikut:
a)
Sebuah lingkaran terbagi dua sama besar oleh
diameternya.
b)
Sudut bagian dasar dari sebuah segitiga samakaki
adalah sama besar.
c)
Jika ada dua garis lurus bersilangan, maka besar
kedua sudut yang saling berlawanan akan sama.
d) Sudut yang terdapat di
dalam setengah lingkaran adalah sudut siku-siku.
e)
Sebuah segitiga terbentuk bila bagian dasarnya
serta sudut-sudut yang bersinggungan dengan bagian dasar tersebut telah
ditentukan.
2. PYTHAGORAS
Pythagoras (582 SM–496 SM) , ia dilahirkan di pulau Samos, Lonia
adalah seorang filusuf yang juga seorang ahli ukur namun lebih dikenal dengan
penemuannya tentang ilmu ukur dan aritmatik. Beliau juga di kenal sebagai ‘’
Bapak Bilangan’’, dan salah
satu peninggalan Pythagoras yang terkenal adalah ‘’Teorema Pythagoras‘’. Selain itu, dalam ilmu ukur dan
aritmatika ia berhasil menyumbang teori tentang bilangan, pembentukan benda,
dan menemukan antara nada dengan panjang dawai.
Selain sebagai penggagas filsafat bilangan, Pythagoras juga
dikenal baik sebagai penemu hukum geometri atau teorema yang berguna untuk
menentukan panjang sisi miring dalam segitiga. Panjang sisi miring (hipotenusa) pada segitiga siku-siku
menurut teorema Pythagoras ditentukan oleh perhitungan akar dari penjumlahan
hasil kuadrat dari kedua sisi yang lain. Teorema yang sederhana ini berlaku
umum dan menjadi dasar perkembangan geometri Non-Euclid. Teorema Pythagoras ini juga menjadi inspirasi awal
baik bagi Einstein dalam menyusun teori relativitas umum maupun bagi seluruh
fisika modern yang mencoba menyusun teori terpadu melalui manifestasi ruang-waktu
geometri. Pemikiran Pythagoras lainnya yang tidak bisa dilupakan adalah gagasan
mengenai jagat raya bersifat harmoni
(cosmos} atau tidak kacau (chaos}. Dalam hal keharmonisan
alam, mazhab Pythagorean merujuk pada teorinya bahwa keharmonisan alam memiliki
kesesuaian dengan harmoni pada musik. Menurut Pythagoras, harmoni suara musik
ditentukan oleh pengaturan interval dari panjang pendeknya senar. Konsep
keharmonisan suara ,musik ini kemudian dijadikan prinsip umum untuk menjelaskan
gagasan tentang keharmonisan jagat raya dan semua gerakan planet menyuarakan
suara harmoni yang mewakili perbedaan notasi musik. Teori ini kemudian disebut Harmony Of The Spheres.
3. SOCRATES
Socrates (470 SM -399 SM) adalah filsuf dari Athena. Dalam
sejarah umat manusia, Socrates merupan contoh istemewa selaku filsuf yang jujur
dan berani. Socrates menciptakan metode ilmu kebidanan yang dikenal dengan ‘’Maicutika
Telenhe ‘’, yaitu suatu metode dialektiva untuk melahirkan kebenaran.
Menurut Plato dan Aristoteles, ia adalah orang pertama yang
memperkenalkan cara berpikir induktif dan membuat definisi universal. Cara
berpikir ini kemudian dikenal sebagai metode Sokrates. Ia juga orang pertama di
dunia yang mengemukakan bahwa di dalam diri manusia terdapat jiwa/ rohani. Ia menyadari
bahwa jiwa jauh lebih penting daripada tubuh fisik dan jiwa tidak akan mati.
Karena penemuannya inilah, banyak orang menganggapnya sebagai bapak psikologi
rasional. Ia juga menemukan bahwa Tuhan hanya satu dan memiliki kekuasaan
terhadap segala sesuatu. Ia menemukan hal ini melalui pemikirannya sendiri,
bukan dari Al-quran dan Injil.
4. DEMOCRITUS (460-370 SM)
Ia lahir di kota Abdera di pesisir Thrake di Yunani Utara.
Democristus dikenal sebagai Bapak Atom karena jasanya yang telah memperkenalkan
konsep atom. Akibat dari pemikirannya itu mengenai atom maka lahirlah lima
sifat yang terkandung pemikiran beliau yaitu:
a.
Konsep materialistis-monistik yaitu atom
merupakan sekedar materi yang tidak didampingi apapun karena disekelilingnya
hampa.
b.
Konsep dinamika perkembangan yaitusegala sesuatu
selalu berada dalam keadaan bergerak sehingga berlaku prinsip dinamika.
c.
Konsep murni alamiah yaitu pergerakan atom itu
bersifat intrinsic, primer, tanpa sebab, dan tidak dipengaruh oleh sesuatu
diluar dirinya.
Pemikirannya yang lain ialah realitas bukanlah satu, tetapi
terdiri dari banyak unsur dan jumlahnya tak terhingga. Unsur-unsur tersebut
merupakan bagian materi yang sangat tidak dapt dibagi-bagi lagi. Unsur tersebut
dikatakan sebagai atom yang berasal dari satu dari yang lain karena ini tidak
dijadikan dan tidak dapat dimusnahkan, tidak berubah dan tidak berkualitas.
5. ARISTOTELES
Aristoteles lahir di Stagira, kota di wilayah Chalcidice, Thracia,
Yunani (dahulunya termasuk wilayah Makedonia tengah) tahun 384 SM. Ayahnya
adalah tabib pribadi Raja Amyntas dari Makedonia. Pada usia 17 tahun,
Aristoteles menjadi murid Plato. Belakangan ia meningkat menjadi guru di
Akademi Plato di Athena selama 20 tahun. Aristoteles meninggalkan akademi
tersebut setelah Plato meninggal, dan menjadi guru bagi Alexander dari
Makedonia, Saat Alexander berkuasa di tahun 336 SM, ia kembali ke Athena.
Dengan dukungan dan bantuan dari Alexander, ia kemudian mendirikan akademinya
sendiri yang diberi nama Lyceum, yang dipimpinnya sampai tahun 323 SM. Di
bidang ilmu alam, ia merupakan orang pertama yang mengumpulkan dan
mengklasifikasikan spesies-spesies biologi secara sistematis. Karyanya
ini menggambarkan kecenderungannya akan analisis kritis, dan pencarian terhadap
hukum alam dan keseimbangan pada alam. Di bidang politik, Aristoteles percaya
bahwa bentuk politik yang ideal adalah gabungan dari bentuk demokrasi dan
monarki. Di bidang seni, Aristoteles memuat pandangannya tentang keindahan
dalam buku Poetike. Aristoteles sangat menekankan empirisme untuk menekankan
pengetahuan. Ia mengatakan bahwa pengetahuan dibangun atas dasar pengamatan dan
penglihatan.
Tiga bidang ajaran Aristoteles yaitu sebagai berikut:
a.
Metafisika
Metafisika adalah studi
tentang being as being (ada sebagai ada). Dimana yang dimaksud being ialah
mencakup segala sesuatu, dan didalam ilmu pengetahuan mempelajari sesuatu hal
yang memiliki karakteristik tertentu.
b.
Logika
Logika Aristoteles
didasarkan atas syllogisme (susunan pikir) yang terdiri atas tiga pernyataan
yaitu: Premis mayor yaitu pernyataan pertama yang
mengemukakan hal umum yang telah diakui kebenarannya, Premis minor yaitu
pernyataan kedua yang bersifat khusus dan lebih kecil lingkupnya daripada
premis mayor, dan Konklusi yaitu kesimpulan yang ditarik berdasarkan
kedua premis tersebut yaitu premis mayor dan minor.
c.
Biologi
Dalam bidang ini, Aristoteles melakukan observasi terhadap telur
ayam sampai terbentuknya kepala ayam dan melakukan pemeriksaan anatomi badan
hewan dimana yang menjadi prioritas ialah aspek observasi sebagai suatu sarana
untuk membuktikan kebenaran sesuatu hal terutama dalam ilmu empiric.
6. PLATO
Plato (427 SM- 347SM), ia adalah murid Socrates dan guru dari
Aristoteles, filsuf yang pertama kali membangkitkan
persoalan being (hal ada) dan mempertentangkan dengan becoming(
hal menjadi). Dimana tujuannya ialah sebagai cara untuk mencari dasar kebenaran
pengetahuan, dan disamping itu beliau juga disebut sebagai seorang eksponen
rasionalisme dan eksponen idealism. lahir sekitar 427 SM - meninggal sekitar
347 SM adalah seorang filsuf dan matematikawan Yunani, penulis philosophical
dialogues dan pendiri dari Akademi Platonik di Athena, sekolah tingkat tinggi
pertama di dunia barat. Ia adalah murid Socrates. Pemikiran Plato pun banyak
dipengaruhi oleh Socrates. Plato adalah guru dari Aristoteles. Karyanya yang
paling terkenal ialah Republik (dalam bahasa Yunani Πολιτεία atau Politeia,
"negeri") yang di dalamnya berisi uraian garis besar pandangannya
pada keadaan "ideal".Dia juga menulis 'Hukum' dan banyak dialog di
mana Socrates adalah peserta utama. Salah satu perumpamaan Plato yang
termasyhur adalah perumpaan tentang orang di gua. Cicero mengatakan Plato
scribend est mortuus (Plato meninggal ketika sedang menulis).
Ada tiga pokok pemikiran
Plato, yang merupakan gelombang saling susul – menyusul, yang dikatakan bahwa
yang dibelakang lebih besar dari pada yang telah
mendahuluinya. Teori ini disebut sebagai gelombang,
karena kebanyakan dari teori Plato telah mengguncang “kebenaran” yang sudah
umum dan bertentangan dengan tradisi dan kebiasaan yang sudah ada. Diataranya
adalah
a.
Gelombang Pertama (the
first wave)
Gelombang pertama adalah
laki – laki dan perempuan mempunyai kedudukan yang sama, terutama dalam
pendidikan dan pekerjaan. Pemikiran yang seperti ini, yang bertolak belakang
dengan kenyataan pada masa itu, bahwa laki-laki dan perempuan harus dibedakan.
Palto mengatakan : “ . . . both woman and man my have the same
nature fit for guarding the city . . .” (. . . wanita dan pria memiliki
sifat – sifat dasar yang sama, yang pantas untuk menjaga negara . . .).
b.
Gelombang kedua (the
second wave)
Gelombang kedua adalah
pernyataan Plato untuk menghapuskan perkawinan dan keluarga untuk membentuk
suatu negara besar, yaitu negara, sehingga semua orang bersaudara di dalam
negara. Sebagaimana dalam karyanya Republic : “. . . you are all
brothers in the city...”(. . . di dalam negara kamu semua bersaudara). Maksud dan tujuannya
adalah untuk meningkatkan loyalitas suatu negara, agar setiap manusia tidak
direpotkan oleh keluarganya masing – masing. Karena yang diinginkan Plato
adalah membentuk suatu negara besar yang bersatu dan terpelihara tali
persaudaraan.
c.
Gelombang ketiga (the
third wave)
Gelombang yang ketiga
adalah kekuasaan politik negara lebih baik dipegang oleh para filsuf, agar
kecerdasan ilmu pengetahuan yang tinggi dapat dipegang oleh para cendekiawan,
sehingga tingkat kearifan sejati dapat memimpin negara.
Pokok tinjauan filosofi
plato ialah mencari pengetahuan tentang pengetahuan. Ia bertolak dari ajaran
gurunya sokrates yang mengatakan “budi ialah tahu”. Budi yang berdasarkan
pengetahuan menghendaki suatu ajaran tentang pengetahuan sebagai dasar
filosofi.
7. PARMANIDES
Parmanides yang lahir pada kira2 tahun 450 SM . Parmanides adalah
salah seorang tokoh relatifisme yang penting , ia dikatakan sebagai logikawan
pertama dalam sejarah filsafat, bahkan apa disebut filosof pertama dalam
pengertian modern . Sistemnya secara keseluruhan pada deduksi logis .
Parmanides dalam menggunakan metode intuisi. Ia sangat dihargai oleh filosof-filosof lainnya. Karena
plato amat menghargai metode parmanides itu , dan Plato lebih banyak
mengambil dari Parmanides dibandingkan dengan filosof lain
pendahulunya. Dalam the
way of truth parmanides bertanya : apa setandar kebenaran ,dan apa ukuran
realitas ? Bagaimana itu dapat di pahami ? Dan ia mendapat jawaban ukuranya
adalah logika yang konsisten., dalam contoh berikut ada tiga cara berfikir
tentang tuhan :
a.
Ada
b.
tidak ada
c.
ada dan tidak ada
Tetapi yang benar itu ada:
a.
Tidak mungkin meyakini yang tidak ada
b.
Sebagian ada karena yang tidak ada pastilah tidak
ada
c.
Tidak mungkin tuhan itu ada dan sekaligus tidak
ada,
Jadi benar tidaknya suatu pendapat diukur dengan
logika,disinilah masalah muncul bentuk extrim perntyataan itu ialah bahwa
ukuran kebenaran adalah akal manusia
8. HERACLITOS
Heraclitos lahir di Epesus, sebuah kota perantauan di Asia Kecil
dan merupakan kawan dari Pythagoras dan Xenophanes, akan tetapi ia lebih tua.
Ia mendapat julukan si gelap karena untuk menulusuri gerak pemikirannya sangat
sulit. Hanya dengan melihat fragmen-fragmennya , ia mempunyai kesan hati yang
tinggi dan sombong , sehingga ia mudah mencela kebanyakan manusia untuk
mengatakan jahat dan bodoh, juga mencela orang –orang yang terkemuka di Yunani.
Pemikiran filsafatnya terkenal dengan filsafat menjdai. Ia
mengemukakan bahwa segala sesuatu (yang ada itu) sedang menjadi dan selalu
berubah. Sehingga ucapannya yang terkenal : Panta rhei kai uden menci yang artinya segala sesuatunya
mengalir bagaikan arus sungai dan tudak satu orangpun yang dapat masuk ke
sungai dua kali. Alsannya, karena air sungai yang pertama telah mengalir ,
berganti dengan air yan berada di belakanganya. Demikian juga dengan segala yang
ada, tidak ada yang tetap, semuanya berubah. Akhirnya dikatakan bahwa hakikat
dari segala sesuatu adalah menjadi, maka filsafatnya dikatakan filsafat
menjadi.
Menurut Heraclitos alam semesta ini selalu dalam keadaan berubah ,
sesuatu yang dingin berubah menjadi panas, yang panas berubah menjadi dingin.
Itu berarti kita hendak memahami kehidupan kosmos, kita meati menyadari bahwa
kehidupan kosmos itu dinamis. Kosmos itu tidak pernah berhenti (diam), ia
selalu bergerak, dan bergerak berarti berubah. Gerak itu menghasilkan
perlawanan-perlawanan . itulah sebabnya ia sampai pada kongkulasi bahwa yang
mendasar dalam alam semesta ini bukanlah baha (stuff)-nya seperti yang
dipertanyakan oleh para filosof yang pertama itu, melainkan prosesnya (Warner,
1961:28). Penyataan “semua mengalir” berarti semua berubah bukanlah pernayatan
yang sederhana. Implikasi pernyataan tersebut amat hebat. Dan tu mengandung
pengertian bahwa kebenaran selalu berubah, tidak tetap. Pengertian adil pada
hari ini belum tentu masih benar besok. Hari ini 2 x 2 = 4 namun besok
dapat juga bukan empat. Pandangan ini merupakan warna dasar flsafat
sofisme. Menurut pendapatnya, di alam arche terkandung sesuatu yang hidup (seperti roh )
yang disebut sebagai logos ( akal atau semacam wahyu) . logos inilah yang
menguasai sekaligus mengendalikan keberadaan segala sesuatu. Hidup manusia akan
selamat sesuai dengan logos.
9. GORGIAS
Pada tahun 427 SM Gogias datang dari Leontini ke Athena.Beliau
mengemukakan tiga proposisi,yaitu. Tidak ada yang ada,yakni realitas itu
sebenarnya tidak ada.Sedangkan Zeno pernah menyimpulkan bahwa hasil pemikiran
itu selalu tiba pada paradoks.Dan sesungguhnya realitas itu tunggal dan
banyak,terbatas dan tidak terbatas,dicipta dan tak dicipta.Karena kontradiksi tidak
dapat diterima ( rumus ketiga parmanides = ada dan tidak ada ),maka menurut
Gorgias,pemikiran lebih baik tidak menyatakan apa-apa tentang realitas.
Bila sesuatu itu ada,ia tidak akan dapat diketahui.Ini disebabkan
oleh penginderaan itu tidak dapat dipercaya,penginderaan itu sumber ilusi.Akal
menurut Gorgias,tidak juga mampu meyakinkan kita tentang bahan alam semesta
ini,karena kita telah dikungkum oleh dilema subyektif.
Sekalipun realitas itu dapat kita ketahui,ia tidak akan dapat kita beritahukan kepada orang lain.Itu menunjukkan kurangnya bahasa untuk mengkomunikasikan pengetahuan kita.Semantik modern mengatakan bahwa kata-kata tidak mempunyai pengertian absolut,kata-kata hanya mempunyai pengertian yang relative.
Sekalipun realitas itu dapat kita ketahui,ia tidak akan dapat kita beritahukan kepada orang lain.Itu menunjukkan kurangnya bahasa untuk mengkomunikasikan pengetahuan kita.Semantik modern mengatakan bahwa kata-kata tidak mempunyai pengertian absolut,kata-kata hanya mempunyai pengertian yang relative.
Dalam penggambaran Plato pada Thrasymachus dalam republic sebagai
prototype maciavelli.Ia mengatakan bahwa keadilan dapat ditegakkan apabila ada
yang mendukungnya,yaitu kekuatan.Ia tidak menganut prinsip moral yang
absolute,moral itu hasil konvensi.Tokoh-tokoh itu pemerintahan yang cerdas dalam
mengetahui antara baik dan buruk,kemudian masyarakat mengikutinya.
Antiphon menganggap Tuhan itu harus diperoleh dengan menggunakan
rasio,ia beranggapan kemajuan hanya dapat diraih dengan jalan memajukan
pendidikan,bukan melalui agama. Pemikiran Gorgias dalam bidang pengetahuan:
a.
Tentang Pengetahuan
Di dalam karya "Tentang yang Tidak Ada atau tentang
Alam", Gorgias menyatakan pandangannya tentang ketidakmungkinan manusia
mengetahui sesuatu. Ada tiga tesis yang menjadi dasar argumentasinya:
1) Tidak ada sesuatupun.
Jikalau sesuatu itu ada, maka sesuatu itu tidak dapat dikenal.
2)
Seandainya sesuatu itu ada dan dapat dikenal,
sesuatu itu tidak dapat dikomunikasikan dengan orang lain.
Apa yang dimaksudkan oleh Gorgias di sini bukanlah suatu skeptisisme ataupun nihilisme. Ia menggunakan
metode berargumentasi Mazhab Elea,
khususnya Zeno dan Melissos, untuk memperlihatkan bahwa
cara berargumentasi mereka dapat diteruskan hingga menjadi mustahil.
b.
Retorika
Setelah Gorgias mengarang karya "Tentang yang Tidak Ada atau
tentang Alam", ia meninggalkan filsafat dan menekuni retorika. Menurut
Gorgias, ia tidak mengajarkan suatu nilai tertentu. Setiap manusia memiliki
pandangan tentang nilai secara berbeda. Misalnya, apa yang dianggap bernilai
oleh laki-laki, dapat dianggap tidak bernilai bagi perempuan. Karena itu,
amatlah penting bagi seorang orator untuk dapat meyakinkan orang lain tentang
suatu hal, sehingga orang lain mengikuti pendapat orator tersebut. Inilah kekuatan
terbesar yang dapat dimiliki manusia. Dengan demikian, retorika adalah seni
untuk meyakinkan orang lain. Hal itu ditunjang dengan gaya bahasa tertentu,
serta pentingnya mengemukakan alasan-alasan yang tidak hanya menyentuh akal
budi, tetapi juga hati pendengarnya. Sebagai contoh keberhasilan retorika, ia
memakai tokoh Helen yang
berhasil dipersuasi untuk meninggalkan Menelaus
dan ikut dengan Jason.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kelahiran pemikiran tentang Filsafat diawali pada abad ke-6
sebelum Masehi, yang diawali oleh runtuhnya keyakinan tentang mitos-mitos dan
dongeng-dongeng yang selama ini menjadi dasar dari konsep pemikiran bangsa
Yunani Kuno. Orang Yunani yang hidup pada abad ke-6 SM mempunyai
kepercayaan bahwa segala hal harus bersumber pada mitos atau dongeng-dongeng.
Dalam sejarah filsafat biasanya filsafat yunani dimajukan sebagai pangkal
sejarah filsafat barat, karena dunia barat dalam alam pikirannya berpangkal
kepada pemikiran yunani.
Orang Yunani yang awalnya sangat percaya npada dongeng-dongeng,
mitos maupun takhyul, tetapi lama kelamaan mereka mampu keluar dari pengaruh
mitologi dan mendapatkan dasar pengetahuan ilmiah. Karena pada perkembangannya
bermunculan tokoh tokoh filsafat yang mencoba untuk melakukan
pembuktain-pembuktian tentang gejala alam berdasarkan logika bukan berdasar
pada mitos tertentu.
mana dapusnya min?
BalasHapusWhy casinos are rigged - Hertzaman - The Herald
BalasHapusIn the UK, casino games are rigged and there is evidence of fraud, https://vannienailor4166blog.blogspot.com/ crime or disorder https://deccasino.com/review/merit-casino/ or an 출장샵 individual's involvement. There are ventureberg.com/ also herzamanindir many