Tara
kimia listrik adalah sel elektrolit yang berisi larutan garam (CUSo4) dengan
dialiri arus listrik searah dan sel sel akan terurai dan berkumpul pada
elektroda-elektrodanya.Di dalam larutan garam AB di aliri arus listrik maka
larutan garam tersebut akan terurai menjadi AB à A+ +
B-.
Eloktroda elektroda yang di pakai
akan di tempeli oleh ion. Yaitu ion yang bermuatan positif akan menempel pada
elektroda yang bermuatan negative (katoda) dan ion yang bermuatan negative akan
menempel pada elektroda yang bermuatan Positif atau anoda.Jadi dengan menimbang
katoda sebelum dan sesudah percobaan maka akan di ketahui jumlah massa yang
mengendap. Jumlah massa yang mengendap sebanding dengan arus yang lewat. Dan
berlaku persamaan :
M =
Z I t
Keterangan :
M : Jumlah massa yang di
mengendap
I :
kuat arus yang di pakai
Z
: Tara kimia listrik
T
: waktu selama proses elektrolisa
Dengan rumus di atas kita dapat
menghitung tara kimia listrik. Melalui beberapa kali percobaan kita akan
mendapatkan hasil yang mendekati. Semakin besar kuat arus yang di pakai seiring
dengan waktu yang sama, maka semakin besar pula massa yang mengendap.
HUKUM FARADAY
Michael Faraday (1791-1867) pada
tahun 1883 mengemukakan hubungan kuantitatifantara jumlah zat yang bereaksi di
katoda dan anoda dengan muatan listrik total yang melewati sel, yang dikenal
dengan Hukum Faraday.
Hukum Faraday I : “jumlah zat yang
dihasilkan pada elektroda sebanding dengan jumlah arus yang dialirkan pada zat
tersebut”.
Aplikasi tara kimia listrik dalam kehidupan sehari-hari apa saja kak?
BalasHapus